TIMES PURWOREJO, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait penyelenggaraan ibadah haji 1447 H/2026 M.
Kesepakatan tersebut diteken dalam rangkaian Konferensi dan Pameran Haji ke-5 yang diselenggarakan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di Jeddah, Selasa (11/11/2025).
Menteri Haji dan Umrah RI, H. Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan), bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah, hadir langsung dalam penandatanganan yang menandai dimulainya persiapan pelaksanaan haji tahun depan.
Pertemuan berlangsung hangat dengan komitmen memperkuat kerja sama kedua negara dalam pelayanan jemaah.
Dalam keterangannya, Gus Irfan menyampaikan bahwa pembahasan kali ini berfokus pada kesiapan penyelenggaraan haji, khususnya istitha’ah kesehatan, pelaksanaan dam, dan sinkronisasi layanan.
Ia mengungkapkan Indonesia mendapatkan kuota 221.000 jemaah yang seluruhnya akan diberangkatkan melalui Jeddah dan Madinah.
“Kami banyak berdiskusi tentang persiapan haji, terutama terkait istitha’ah kesehatan dan dam. Pertemuan ditutup dengan penandatanganan MoU, dan alhamdulillah Indonesia kembali mendapat kuota 221.000 jemaah,” ujarnya.
Gus Irfan menambahkan, keberhasilan penyelenggaraan haji Indonesia turut menjadi indikator keberhasilan pelayanan haji secara keseluruhan bagi pemerintah Arab Saudi. Kedua pihak sepakat saling mendukung untuk memastikan pelayanan haji 2026 berjalan lancar.
Dalam pertemuan itu, pemerintah Saudi kembali menegaskan pentingnya kelayakan kesehatan sebagai syarat wajib keberangkatan jemaah. Pemerintah Indonesia menyatakan akan memperketat proses pemeriksaan kesehatan demi memastikan seluruh calon jemaah memenuhi standar yang ditetapkan.
Kedua negara juga menyepakati mekanisme pembayaran dam secara resmi melalui lembaga Adahi dan platform Nusuk Masar untuk menjamin transparansi.
Selain itu, integrasi data jemaah—mulai dari kloter, penerbangan, hotel hingga transportasi—akan diperkuat agar operasional haji berjalan lebih efisien. Sejumlah syarikah Arab Saudi bahkan mulai membuka kantor perwakilan di Indonesia guna meningkatkan koordinasi.
Penandatanganan MoU ini menjadi tonggak awal menuju penyelenggaraan haji 2026 yang lebih tertib, sehat, dan berkeadaban, sekaligus mencerminkan semakin eratnya hubungan bilateral Indonesia–Arab Saudi dalam pelayanan jemaah haji. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: RI–Arab Saudi Teken MoU Haji 2026, Indonesia Dapat Kuota 221 Ribu Jemaah
| Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |