TIMES PURWOREJO, PURWOREJO – Dewan Pimpinan Daerah atau DPD 2 Partai Golkar Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, hari ini (24/9/2025), menggelar Musyawarah Daerah atau Musda ke XI tahun 2025.
Musda kali ini adalah yang pertama paska partai berlambang Pohon Beringin ini mampu memenangi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Kabupaten Purworejo pada November 2024 lalu.
Pada Pilkada itu, Partai Golkar yang berpasangan dengan PDIP serta didukung Koalisi Guyup Rukun, berhasil mendudukkan kadernya sebagai Bupati Purworejo untuk periode 2025 - 2030. Dia adalah Yuli Hastuti yang juga sebagai Ketua DPD Partai Golkar Purworejo.
Dalam Musda ke XI yang digelar di Ganesha Convention Hall Purworejo ini dihadiri langsung oleh Ketua DPD Provinsi Jawa Tengah Muhammad Saleh, Sekretaris Faudi, Bendahara Mohammad Syaefudin. Dan diikuti oleh jajaran DPD Purworejo serta seluruh pengurus Partai Golkar di kecamatan dan pengurus ranting.
Hadir juga Wakil Bupati Purworejo Dion Agasi Setyabudi, Ketua KPUD, Ketua Bawaslu, dan Forkopimcam Purworejo.
Kyai Haji Achmad Nawawi, pengasuh Ponpes An Nawawi nampaa duduk di jajaran tamu VIP bersama dengan sejumlah undangan dari berbagai organisasi keagamaan dan organisasi masyarakat serta sejumlah ketua parpol kabupaten.
Dengan demikian, musda Partai Golkar Purworejo sudah bisa dipastikan, Yuli Hastuti yang juga Bupati Purworejo, kembali ditetapkan sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Purworejo.
Sekadar diketahui, Yuli Hastuti sempat viral sebagai calon bupati termiskin dalam kontestasi Pilkada 2024 lalu, mengacu LHKPN yang diterima KPUD Purworejo.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar Jateng.
"Musda Purworejo adalah musda kabupaten ke-14 yang sudah digelar di Jawa Tengah. Dan kali ini harus musyawarah mufakat sehingga kita dapat bertukar pikiran saling memberi dan menerima. Di Jateng, semua musda Partai Golkar dilandasi dengan musyawarah mufakat. Saya sudah mengecek langsung, musda di Purworejo ini hanya ada satu nama calon, yakni Yuli Hastuti. Sudah dipastikan tidak ada calon lagi, " terang Shaleh.
Partai Golkar, lanjut Saleh, merasa bosan dengan kejadian-kejadian hasil musda dengan hanya selisih satu dua suara yang akan berbuntut panjang hingga lima tahun ke depan. "Kami ingin Partai Golkar Jateng semua musyawarah mufakat." (*)
Pewarta | : R Hery Priyantono |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |