TIMES PURWOREJO, PURWOREJO – Program Kesehatan, Pendidikan serta Umroh Gratis bagi Para Guru Mengaji Al Quran yang disiapkan Pasangan Calon atau Paslon 2, Yuli Hastuti - Dion Agasi, tampaknya diserang habis-habisan oleh Paslon Yophi - Lukman.
Situasi itu terjadi saat digelarnya Debat I Pilkada Purworejo 2024, yang digelar KPU Purworejo di Gedung Ganesha Convention Hall, Selasa (27/10/2024) siang.
Yuli Hastuti tampil cukup baik dan mampu menjawab dengan serangan elegan terhadap Program Kesehatan, Pendidikan dan Umroh Gratis yang akan dia canangkan jika terpilih kembali memimpin Kabupaten Purworejo periode 2025-2030 bersama Dion Agasi Setyabudi.
Pada sesi tanya jawab, pada kesempatan Cabup nomer 1, Yophi memberikan pertanyaan terkait Program Gratis yakni Pendidikan Kesehatan dan Umroh Gratis kepada Cabup Yuli Hastuti. "Tadi di dalam visi misi ada program Kesehatan Gratis Pendidikan Gratis dan juga Umroh Gratis tolong jelaskan berapa alokasinya, seperti apa dan darimana alokasi dananya dan bagaimana cara penganggarannya ?" tanya Yophi.
Yuli Hastuti yang berstatus calon petahana menjawab secara sistematis terkait dengan upayanya untuk melibatkan unsur terkait seperti para Kiai, Ulama, dan Organisasi Keagamaan seperti FKUB. "Rencana kami untuk 30 orang per tahunnya dan akan dikomunikasikan serta meminta masukan dari para Kiai, Ulama dan Organisasi. Dan tidak akan saya temukan sendirian. Program ini akan saya berikan untuk para guru ngaji, dan juga mereka yang sudah mengajar mengaji berpuluh-puluh tahun, dan terkhusus mereka Guru Mengaji yang tidak mampu secara ekonomi," terang Yuli Hastuti.
Namun, Yophi kembali menimpali dan dilanjutkan oleh Cawabup 01 Lukman Hakim.
Yang menarik, justru Lukman menolak dan memberikan masukan kepada Yuli Hastuti agar jangan melibatkan Kiai atau Para Ulama. Tadi disampaikan untuk memilih siapa yang akan mendapat program umroh gratis, tadi disampaikan akan dikordinasikan dengan Kiai dan Ulama. Menurut saya harus dengan Kemenag karena yang mengurusi itu. Tapi kalau Kiai dan Ulama belum terukur. Yang dikatakan kiai itu siapa dan ulama itu siapa," sergah Lukman.
Saat diberikan waktu untuk menyanggah, Yuli Hastuti mengaku selama dia menjabat dia selalu melibatkan juga Kemenag, Kiai, Ulama serta DPRD Kalangan setempat.
Dalam acara debat tersebut juga tampak moderator kurang siap membawakan acara. Ada kejadian yang dianggap kurang adil, saat Paslon 2 Yuli Dion harus diberikan waktu selama tiga menit, namun baru berjalan satu menit oleh moderator dihentikan karena dia salah menghitung waktunya. Hal ini membuat situasi menjadi sedikit panas. Kesalahan kembali dilakukan oleh moderator saat kembali salah menyebut nomor paslon. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jawaban Elegan Yuli Hastuti saat Diserang Program Umroh Gratis bagi Guru Mengaji
Pewarta | : R Hery Priyantono |
Editor | : Faizal R Arief |