TIMES PURWOREJO, DENPASAR – Kota Denpasar merupakan salah satu dari 9 kota yang dilakukan peneliti oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang berkaitan dengan kontribusi Gojek terhadap perekonomian nasional.
Kota Denpasar, merupakan Ibu Kota Provinsi Bali itu, Gojek memberi sumbangan Rp 1,9 triliun terhadap perekonomian Kota Denpasar pada tahun lalu.
Dari penjelasan Wakil Kepala LD FEB UI, Dr Paksi C.K. Walandaw menyampaikan, bahwa penelitian yang dilakukannya merekam perputaran ekonomi dari empat layanan Gojek seperti Go-Ride, Go-Car, Go-Food dan Go-Life.
"Untuk riset ini dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2018. Total sampel dalam riset ini sebanyak 615 orang terdiri dari 385 orang dari layanan Go-Ride, 50 orang Go-Car, 100 orang dari Go-Food dan sisanya dari Go-Life," katan Paksi di Denpasar, Bali, kamis (16/5/2019) sore.
Pakai juga menjelaskan, riset tersebut mengambil tema 'Dampak Sosial Ekonomi Gojek Indonesia'. Secara nasional, riset itu merekam kontribusi Gojek terhadap perekonomian mencapai Rp 44,2 triliun."Sementara, untuk Kota Denpasar kontribusi Gojek terhadap perekonomian Rp 1,9 triliun," imbuh Paksi.
Pakai juga menjelaskan, untuk kontribusi yang semakin besar dari Gojek, menunjukkan bahwa teknologi mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi, khususnya ke perekonomian daerah.
"Untuk angka kontribusi ekonomi mitra Gojek terhadap perekonomian Denpasar tahun 2018 yakni, Go-Car berkontribusi Rp 190 miliar, Go-Ride menyumbang Rp 814 miliar, mitra UMKM Go-Food senilai Rp 829 miliar dan mitra Go-Life sebanyak Rp 48 miliar," jelas Paksi.
Sementara, jika dibandingkan penelitian tahun 2017, kontribusi mitra Go-Ride ke perekonomian Denpasar naik lebih dari dua kali lipat. "Menggunakan metode perhitungan tahun 2018, kontribusi mitra UMKM Go-Food ke perekonomian Denpasar pada tahun 2017 adalah Rp 514 miliar," ungkap Paksi.
Selain itu, pertumbuhan juga terjadi pada kontribusi mitra UMKM Go-Food yang naik lebih dari 60 persen sejak tahun 2017. Selain itu, rata-rata penghasilan mitra Gojek dalam penelitian ini di berada di atas UMK Denpasar pada tahun 2018 sebesar Rp 2,4 juta.
"Untuk pendapatan rata-rata mitra Go-Car di Denpasar sebesar Rp 5,8 juta, pendapatan rata-rata mitra Go-Ride sebesar Rp 4,6 juta dan rata-rata pendapatan mitra Go-Life di Denpasar sebesar Rp 4,9 juta," paparnya.
Kemudian, Paksi juga menjelaskan hasil riset ini 92 persen mitra UMKM mengalami kenaikan volume transaksi dengan rata-rata peningkatan omset sebesar Rp 5,4 juta. "Hal ini, Gojek juga mendorong gerakan nasional non-tunai karena 76 persen mitra UMKM pertama kali menerima pembayaran non-tunai saat bergabung dengan Go-Food," ujar Paksi.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Riset: Gojek Sumbang Rp 1,9 Triliun untuk Ekonomi Kota Denpasar
Pewarta | : Muhammad Khadafi |
Editor | : Faizal R Arief |