https://purworejo.times.co.id/
Pendidikan

Hampir 60 Persen Guru PAI SD Belum Fasih Membaca Al-Quran

Selasa, 30 Desember 2025 - 21:59
Hampir 60 Persen Guru PAI SD Belum Fasih Membaca Al-Quran Infografis indeks membaca Al-Qur'an. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia)

TIMES PURWOREJO, JAKARTA – Hasil Asesmen Pendidikan Agama Islam (PAI) Tahun 2025 menunjukkan tantangan serius dalam kompetensi literasi Al-Qur’an guru Pendidikan Agama Islam (PAI) jenjang Sekolah Dasar (SD). Sebanyak 58,26 persen guru PAI SD/SDLB di Indonesia belum fasih membaca Al-Qur’an, atau masih berada pada kategori pratama/dasar.

Temuan ini berdasarkan asesmen terhadap 160.143 guru PAI SD/SDLB di seluruh Indonesia yang mengikuti tes dan kuesioner melalui aplikasi SIAGA Kementerian Agama. Asesmen dilakukan dengan metode triangulasi oleh Lembaga Taḥsin dan Taḥfīẓ Al-Qur’an (LTTQ) Universitas PTIQ Jakarta, dengan tingkat kepercayaan tinggi pada agregat nasional dan daerah 

Selain kategori pratama yang mendominasi, hasil asesmen juga mencatat 30,4 persen guru berada pada kategori madya, dan hanya 11,3 persen yang masuk kategori mahir. Sementara itu, 27,51 persen guru PAI membutuhkan perhatian khusus.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Amin Suyitno, menegaskan bahwa hasil asesmen ini harus dibaca sebagai alarm kebijakan nasional. “Guru PAI adalah ujung tombak pendidikan keagamaan di sekolah. Ketika lebih dari separuh guru PAI SD belum fasih membaca Al-Qur’an, ini menjadi tantangan serius yang harus dijawab dengan kebijakan yang sistematis dan berkelanjutan,” ujar Suyitno dalam kegiatan Ekspos Indeks PAI 2025 di Jakarta pada Selasa (30/12/2025). 

Secara kuantitatif, Indeks Membaca Al-Qur’an guru PAI SD/SDLB berada pada angka rata-rata 57,17, yang masuk kategori rendah (pratama/dasar). Analisis indikator menunjukkan bahwa kelemahan paling menonjol terdapat pada pemahaman hukum bacaan tajwid, dengan skor terendah dibandingkan indikator membaca lainnya 

Suyitno menambahkan, rendahnya indeks ini tidak dapat dilepaskan dari variasi latar belakang pendidikan guru, akses penguatan kompetensi, serta belum optimalnya integrasi kemampuan baca Al-Qur’an dalam sistem pembinaan karier guru PAI.

“Ke depan, penguatan kompetensi membaca Al-Qur’an harus menjadi bagian integral dari rekrutmen, sertifikasi, hingga penilaian kinerja guru PAI,” tegasnya.

Asesmen-PAI-2025-2.jpgDirjen Pendis Kemenag Amien Suyitno. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia)

Sementara itu, Direktur Pendidikan Agama Islam, M. Munir, menilai bahwa temuan asesmen ini memberikan dasar yang kuat bagi penajaman program intervensi. “Data ini sangat jelas menunjukkan bahwa persoalan utama bukan hanya pada aspek pedagogik, tetapi pada kompetensi dasar guru PAI itu sendiri, khususnya kemampuan membaca Al-Qur’an secara tartil dan sesuai kaidah tajwid,” kata Munir.

Munir menjelaskan, dominasi kategori pratama menunjukkan bahwa sebagian besar guru masih berada pada level membaca dasar, belum pada tahap kefasihan yang ideal untuk menjadi model pembelajaran bagi siswa.

“Jika guru masih terbata-bata atau belum memahami tajwid dengan baik, maka proses transfer literasi Al-Qur’an kepada siswa akan ikut terdampak. Ini menjelaskan mengapa kemampuan membaca Al-Qur’an siswa SD juga masih didominasi kategori dasar,” lanjutnya.

Sebagai tindak lanjut, Kementerian Agama merekomendasikan Penguatan kompetensi profesional guru PAI SD/SDLB. Intervensi khusus bagi guru PAI SD/SDLB yang masih pada kategori pratama dalam membaca Al-Quran. Penilaian kemampuan membaca Al-Quran dalam proses rekrutmendan penilaian karir fungsional guru PAI SD/SDLB. Reorientasi program sertifikasi guru PAI SD/SDLB dengan memasukkan indikator kemampuan membaca Al-Quran. Pelibatan pesantren, perguruan tinggi keagamaan Islam, lembaga pendidikan Al-Quran dan stakeholders lainnya sebagai mitra strategis dalam penguatan kemampuan baca Al-Quran dan PAI. Dukungan studi lanjut untuk guru PAI SD/SDLB. Serta Evaluasi berkala melalui asesmen nasional baca Al-Quran dan PAI.

Untuk peserta didik, Kemenag merekomendasikan penetapan kemampuan baca Al-Quran dan PAI sebagai Kompetensi Wajib Nasional pada jenjang SD/SDLB. Pelibatan pesantren, perguruan tinggi keagamaan Islam, lembaga pendidikan Al-Quran dan stakeholders lainnya sebagai mitra strategis dalam penguatan kemampuan baca Al-Quran dan PAI. Mereformasi pembelajaran PAI SD dengan penguatan aspek kognitif (pemahaman rukun iman dan rukun Islam). 

Selanjutnya, Memberikan afirmasi khusus kepada sekolah negeri dan sekolah berakreditasi rendah dalam meningkatkan kemampuan baca Al- Quran dan PAI. Mengembangkan program pendampingan literasi beragama berbasis keluarga, khususnya bagi keluarga low middle income. Evaluasi berkala melalui asesmen nasional baca Al-Quran dan PAI.

Asesmen PAI 2025 ini diharapkan menjadi pijakan kebijakan nasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di sekolah dasar, sekaligus memperkuat peran guru PAI sebagai teladan literasi keagamaan sejak jenjang pendidikan dasar. (*)

Pewarta : Ahmad Nuril Fahmi
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Purworejo just now

Welcome to TIMES Purworejo

TIMES Purworejo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.